GAMBARAN DETERMINAN STUNTING PADA BALITA DI WILAYAH KERJA UPTD PUSKESMAS KUTA SELATAN

Main Article Content

Desak Made Paris Okarini
I Nyoman Wirata
Ni Komang Yuni Rahyani
Listina Ade Widya Ningtyas

Abstract

Stunting merupakan masalah gizi kronis yang paling banyak dialami oleh balita di seluruh dunia. Faktor-faktor penyebab stunting dapat diklasifikasikan ke dalam faktor langsung maupun tidak langsung. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor-faktor tidak langsung yang berkontribusi terhadap kejadian stunting pada balita di wilayah kerja Puskesmas Kuta Selatan. Desain penelitian yang digunakan adalah deskriptif dengan pendekatan cross-sectional, yang dilaksanakan pada bulan Mei 2025. Sebanyak 49 ibu dari balita yang mengalami stunting dipilih sebagai sampel berdasarkan kriteria inklusi dan eksklusi. Variabel yang diteliti meliputi karakteristik ibu (pendidikan, pekerjaan, paritas, dan pendapatan keluarga), karakteristik balita (umur dan jenis kelamin), perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS), serta pola asuh. Data dikumpulkan melalui kuesioner dan dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar balita stuntingberusia 12-36 tahun dan berjenis kelamin laku laki. Mayoritas ibu balita yang mengalami stunting memiliki tingkat pendidikan tinggi, tidak bekerja, memiliki ≤ 3 anak, dan pendapatan keluarga yang baik. Selain itu, mayoritas keluarga balita stunting menunjukkan PHBS yang baik serta menerapkan pola asuh demokratis. Temuan ini menunjukkan perlunya peningkatan cakupan edukasi gizi dan pengasuhan anak, dengan penekanan pada praktik pemberian makan yang tepat, penerapan PHBS, pemanfaatan layanan kesehatan anak, serta dukungan pengasuhan khususnya bagi ibu dengan pengalaman terbatas.


Kata kunci : balita, PHBS, pola asuh, stunting


Stunting is the most common form of chronic malnutrition affecting children under five worldwide. The causes of stunting can be categorized into direct and indirect factors. This study aimed to identify indirect factors contributing to stunting among children under five in the working area of Kuta Selatan Public Health Center. A descriptive cross-sectional design was used, conducted in May 2025. A total of 49 mothers of stunted children were selected based on inclusion and exclusion criteria. Variables included maternal characteristics (education, occupation, parity, and family income), child characteristics (age and sex), clean and healthy living behavior (CHLB), and parenting style. Data were collected using questionnaires and analyzed descriptively. Most stunted children were aged 12–36 months and male. The majority of mothers had higher education, were unemployed, had ≤3 children, and adequate family income. Most families practiced good PHBS and applied a democratic parenting style. These findings highlight the need to strengthen nutrition and parenting education, with emphasis on appropriate feeding practices, consistent PHBS, use of child health services, and targeted parenting support, especially for mothers with limited experience.


Keywords : CHLB, parenting style, stunting, toddlers

Downloads

Download data is not yet available.

Article Details

Section
KOSALA : Jurnal Ilmu Kesehatan