EDUKASI GIZI PADA REMAJA UNTUK MENCEGAH STUNTING

Main Article Content

Ditya Yankusuma Setiani
Ratna Indriati

Abstract

Stunting merupakan permasalahan gizi kronis yang berdampak pada pertumbuhan dan perkembangan remaja, terutama di Indonesia. Remaja memiliki peran penting dalam memutus rantai stunting, baik sebagai calon orang tua maupun sebagai agen perubahan di lingkungan sekitarnya. Berdasarkan data survei Status Gizi Nasional (SSGI) tahun 2022, prevalensi stunting di Indonesia 21,6%. Jumlah ini menurun dibandingkan tahun 2021 yaitu 24,4%. Angka 21,6% masih tinggi, dimana target prevalensi stunting di tahun 2024 sebesar 14% dan standar WHO dibawah 20% (Kemenkes RI, 2023). Edukasi gizi pada remaja menjadi strategi krusial untuk memutus rantai stunting, oleh karena itu sangat penting dilakukan edukasi pada remaja guna mencegah stunting dimasa yang akan datang. Pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan remaja tentang gizi seimbang dan pencegahan stunting melalui edukasi gizi di SMAN Ceper, Klaten. Metode yang digunakan dalam kegiatan ini adalah penyuluhan interaktif yang melibatkan 45 responden dari kalangan siswa. Metode yang digunakan dalam kegiatan pengabdian masyarakat adalah ceramah dan tanya jawab. Metode tanya jawab bertujuan untuk memberikan kesempatan kepada peserta edukasi jika masih terdapat hal-hal yang belum dimengerti tentang materi yang disampaikan. Hasil dari pengabdian masyarakat ini sangat efektif meningkatkan pengetahuan remaja tentang gizi seimbang untuk mencegah stunting dibuktikan dengan hasil paired t-test terdapat perbedaan rata-rata tingkat pengetahuan awal peserta sebesar 52,89 dan setelah diberikan penyuluhan meningkat menjadi 78. Kegiatan pengabdian masyarakat pada remaja SMAN Ceper Klaten telah dilaksanakan dengan baik serta dapat meningkatkan pengetahuan peserta tentang pentingnya gizi dan pencegahan stunting sejak masa remaja.


Kata kunci: edukasi gizi, pencegahan, remaja, stunting


Stunting is a chronic nutritional problem that has an impact on the growth and development of adolescents, especially in Indonesia. Teenagers have an important role in breaking the chain of stunting, both as prospective parents and as agents of change in the surrounding environment. Based on data from the National Nutrition Status Survey (SSGI) in 2022, the prevalence of stunting in Indonesia is 21.6%. This number decreased compared to 2021, namely 24.4%. The figure of 21.6% is still high, where the target for stunting prevalence in 2024 is 14% and the WHO standard is below 20% (Ministry of Health of the Republic of Indonesia, 2023). Nutrition education for teenagers is a crucial strategy to break the chain of stunting, therefore it is very important to educate teenagers to prevent stunting in the future. This community service aims to increase teenagers' knowledge about balanced nutrition and preventing stunting through nutrition education at SMAN Ceper, Klaten. The method used in this activity was interactive counseling involving 45 respondents from among students. The methods used in community service activities are lectures and questions and answers. The question and answer method aims to provide opportunities for educational participants if there are still things they do not understand about the material presented. The results of this community service are very effective in increasing teenagers' knowledge about balanced nutrition to prevent stunting, proven by the results of the paired t-test, there is a difference in the average level of participants' initial knowledge of 52.89 and after being given counseling it increases to 78. Community service activities for teenagers at SMAN Ceper Klaten have been carried out well and can increase participants' knowledge about the importance of nutrition and preventing stunting since adolescence.


Keywords: adolescents, nutrition education, prevention, stunting

Article Details

Section
Artikel