PENDAMPINGAN KADER POSYANDU DALAM MENINGKATKAN PENGETAHUAN KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA

Main Article Content

Ni Luh Putu Sri Erawati
Gusti Ayu Eka Utarini
Listina Ade Widya Ningtyas
Gusti Ayu Tirtawati

Abstract

Permasalahan kesehatan reproduksi remaja di Indonesia semakin kompleks yang harus ditangani secara komprehensif dan terintegrasi dengan melibatkan unsur dari lintas program dan lintas sektor yang terkait. Salah satu upaya pemerintah untuk mencegah dan menangani masalah tersebut melalui kegiatan Posyandu remaja. Kegiatan Posyandu remaja melibatkan petugas kesehatan dan masyarakat. Dalam kegiatan Posyandu remaja, proses pembelajaran dapat dilaksanakan dengan menggunakan tutor teman sebaya. Kelurahan Serangan belum melaksanakan kegiatan Posyandu remaja, walaupun sudah dilaksanakan pelatihan kader kesehatan remaja oleh pihak UPTD Puskesmas III Dinas Kesehatan Kecamatan Denpasar Selatan. Hasil studi pendahuluan yang dilakukan di Puskesmas Pembantu Serangan diperoleh data sebanyak 16% dari 25 orang ibu hamil berusia kurang dari 19 tahun. Tujuan pengabdian kepada masyarakat ini untuk meningkatkan pengetahuan dan partisipasi remaja dalam meningkatkan kesehatan reproduksi remaja. Kegiatan ini dilaksanakan di Kelurahan Serangan pada bulan April - Oktober 2024. Sasaran kegiatan ini yaitu kader Posyandu remaja sebanyak 49 orang. Kegiatan ini telah berhasil meningkatkan nilai rata-rata pengetahuan Kader Posyandu Remaja tentang Kesehatan Reproduksi Remaja sebelum dan setelah diberikan pendampingan, walaupun belum semua sasaran memahami tentang Kesehatan Reproduksi Remaja. Setelah kegiatan pengabdian ini, kader remaja di Keluarahan Serangan diharapkan tetap memberikan informasi tentang kesehatan reproduksi remaja kepada remaja di lingkungan sekitarnya dan melaksanakan kegiatan Posyandu remaja secara rutin setiap bulan.


Kata kunci: kader; kesehatan reproduksi; Posyandu; remaja


Adolescent reproductive health problems in Indonesia are increasingly complex and must be managed comprehensively and integratedly by involving elements from across related programs and sectors. One of the government's efforts to prevent and deal with this problem is through youth Posyandu activities. These activities involve healthcare workers and the community. Peer tutor-based learning can be implemented during Posyandu Remaja activities. In Serangan Village, adolescent health post activities have not yet been conducted, despite the training of adolescent health cadres by the South Denpasar District Health Center (UPTD Puskesmas III Denpasar Selatan). Preliminary studies conducted at the Serangan Sub-Health Center revealed that 16% of 25 pregnant women were under 19 years old. The aim of this community service initiative is to increase adolescents' knowledge and participation in improving their reproductive health. The activities were carried out in Serangan Village from April to October 2024, targeting 49 adolescent health cadres. This initiative successfully improved the average knowledge score of the cadres on adolescent reproductive health before and after the guidance sessions, although not all participants fully understood the topic. Following this community service activity, adolescent cadres in Serangan Village are expected to continue disseminating information about adolescent reproductive health to their peers and conduct regular monthly Posyandu Remaja activities.


Keywords: adolescents; cadre; integrated health post; reproductive health

Article Details

Section
Artikel