PENGENALAN SECARA DINI AREA SENSITIVE PADA REMAJA PUTRI DALAM MENCEGAH KEKERASAN SEKSUAL PADA REMAJA
Main Article Content
Abstract
Kekerasan seksual merupakan semua Tindakan paksaan untuk memperoleh tindakan seksual tanpa memandang status hubungannya dengan korban. Seiring dengan berkembangnya teknologi saat ini banyak dari remaja yang terjerumus kedalam jurang yang menyebabkan kekerasan seksual bisa terjadi, remaja harus dibina dan diberi pengarahan yang baik agar tumbuh dan berkembang secara wajar, agar terhindar dari korban kekerasan seksual maupun tidak menjadi pelaku kekerasan seksual. Oleh karena itu pengetahuan remaja putri di panti Asuhan terkait kekerasan seksual perlu ditingkatkan. Pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan tentag perilaku seksual terkait cara mengenali perilaku yang mengarah pada dampak kekerasan seksual. Metode yang digunakan dalam kegiatan pengabdian masyarakat adalah ceramah dan tanya jawab. Metode ceramah bertujuan untuk memberikan pengetahuan tentang pentingnya mengenali perilaku seksual yang mengarah pada kekerasan seksual .Metode tanya jawab bertujuan untuk memberikan kesempatan kepada peserta edukasi jika masih terdapat hal-hal yang belum dimengerti tentang materi yang disampaikan. Hasil dari pengabdian masyarakat ini sangat efektif meningkatkan pengetahuan anak anak panti tentang pentingnya mengenal pengetahuan perilaku seksual yang mengarah pada kekerasan seksual dibuktikan dengan hasil terdapat perbedaan tingkat pengetahuan menunjukkan sebagian besar responden sebelum dilakukan sosialisasi yang berpengetahuan tinggi hanya 10 orang (40%) setelah dilakukan sosialisasi terjadi peningkatan menjadi 20 orang (80%) sedangkan yang berpengetahuan rendah sebelum dilakukan sosialisasi ada 9 orang (36%) setelah dilakukan sosialisasi menjadi 2 orang (8%).Kesimpulan peningkatan pengetahuan tinggi dari 40% menjadi 80% . pengetahuan perlaku sex dari 36% menjadi 76%, sedangkan pengetahuan dampak perilaku sex dari 40% menjadi 76 %.
Kata kunci: area sensitive; kekerasan; sexual; remaja putri
Sexual violence is all acts of coercion to obtain sexual acts regardless of the status of the relationship with the victim. Along with the development of technology today, many teenagers are falling into the abyss which causes sexual violence to occur. Teenagers must be nurtured and given good guidance so that they grow and develop naturally, so that they avoid being victims of sexual violence or not becoming perpetrators of sexual violence. Therefore, knowledge of young women in orphanages regarding sexual violence needs to be increased. This community service aims to increase knowledge about sexual behavior regarding how to recognize behavior that leads to the impact of sexual violence. The methods used in community service activities are lectures and questions and answers. The lecture method aims to provide knowledge about the importance of recognizing sexual behavior that leads to sexual violence. The question and answer method aims to provide opportunities for educational participants if there are still things they do not understand about the material presented. The results of this community service are very effective in increasing the knowledge of orphaned children about the importance of knowing about sexual behavior that leads to sexual violence as evidenced by the results that there are differences in levels of knowledge showing that the majority of respondents before the socialization were highly knowledgeable, only 10 people (40%) after the socialization was carried out. there was an increase to 20 people (80%) while those with low knowledge before the socialization were carried out were 9 people (36%) after the socialization there were 2 people (8%). The conclusion was that there was an increase in high knowledge from 40% to 80%. knowledge of sexual behavior from 36% to 76%, while knowledge of the impact of sexual behavior from 40% to 76%.
Keywords: sensitive areas; violence; sexual; young women