https://ejurnal.stikespantikosala.ac.id/index.php/akj/issue/feed Abdimas Kosala : Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat 2025-02-10T04:29:19+00:00 Warsini lppmpankos@gmail.com Open Journal Systems <p>ABDIMAS KOSALA is a community service journal, a national periodical that contains articles related to community service activities. Through this publication, it is hoped that dissemination related to findings, innovations and the application of scientific science and technology in the health sector can be carried out in solving health problems in the community as part of active participation in improving public health status.<span style="font-size: 0.875rem;"> (See Focus and Scope). STIKES PANTI KOSALA Jalan Raya Solo - Baki Km. 4 Gedangan, Grogol, Sukoharjo, Jawa Tengah. Phone (0271) 6211313 Email: lppmpankos@gmail.com</span></p> https://ejurnal.stikespantikosala.ac.id/index.php/akj/article/view/359 PENGENALAN SECARA DINI AREA SENSITIVE PADA REMAJA PUTRI DALAM MENCEGAH KEKERASAN SEKSUAL PADA REMAJA 2025-01-13T08:12:56+00:00 Wahyuni Wahyuni yunyskh@gmail.com Mulyaningsih Mulyaningsih yunyskh@gmail.com Allia Amanda Febri Wahyuningtiyas yunyskh@gmail.com Alya’ Fatin Ramadhani yunyskh@gmail.com <p>Kekerasan seksual merupakan semua Tindakan paksaan untuk memperoleh tindakan seksual tanpa memandang status hubungannya dengan korban. Seiring dengan berkembangnya teknologi saat ini banyak dari remaja yang terjerumus kedalam jurang yang menyebabkan kekerasan seksual bisa terjadi, remaja harus dibina dan diberi pengarahan yang baik agar tumbuh dan berkembang secara wajar, agar terhindar dari korban kekerasan seksual maupun tidak menjadi pelaku kekerasan seksual. Oleh karena itu pengetahuan remaja putri di panti Asuhan terkait kekerasan seksual perlu ditingkatkan. Pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan tentag perilaku seksual terkait cara mengenali perilaku yang mengarah pada dampak kekerasan seksual. Metode yang digunakan dalam kegiatan pengabdian masyarakat adalah ceramah dan tanya jawab. Metode ceramah bertujuan untuk memberikan pengetahuan tentang pentingnya mengenali perilaku seksual yang mengarah pada kekerasan seksual .Metode tanya jawab bertujuan untuk memberikan kesempatan kepada peserta edukasi jika masih terdapat hal-hal yang belum dimengerti tentang materi yang disampaikan. Hasil dari pengabdian masyarakat ini sangat efektif meningkatkan pengetahuan anak anak panti tentang pentingnya mengenal pengetahuan perilaku seksual yang mengarah pada kekerasan seksual dibuktikan dengan hasil terdapat perbedaan tingkat pengetahuan menunjukkan sebagian besar responden sebelum dilakukan sosialisasi yang berpengetahuan tinggi hanya 10 orang (40%) setelah dilakukan sosialisasi terjadi peningkatan menjadi 20 orang (80%) sedangkan yang berpengetahuan rendah sebelum dilakukan sosialisasi ada 9 orang (36%) setelah dilakukan sosialisasi menjadi 2 orang (8%).Kesimpulan peningkatan pengetahuan tinggi dari 40% menjadi 80% . pengetahuan perlaku sex dari 36% menjadi 76%, sedangkan pengetahuan dampak perilaku sex dari 40% menjadi 76 %.</p> <p>Kata kunci: area sensitive; kekerasan; sexual; remaja putri</p> <p><em>Sexual violence is all acts of coercion to obtain sexual acts regardless of the status of the relationship with the victim. Along with the development of technology today, many teenagers are falling into the abyss which causes sexual violence to occur. Teenagers must be nurtured and given good guidance so that they grow and develop naturally, so that they avoid being victims of sexual violence or not becoming perpetrators of sexual violence. Therefore, knowledge of young women in orphanages regarding sexual violence needs to be increased. This community service aims to increase knowledge about sexual behavior regarding how to recognize behavior that leads to the impact of sexual violence. The methods used in community service activities are lectures and questions and answers. The lecture method aims to provide knowledge about the importance of recognizing sexual behavior that leads to sexual violence.</em> <em>The question and answer method aims to provide opportunities for educational participants if there are still things they do not understand about the material presented. The results of this community service are very effective in increasing the knowledge of orphaned children about the importance of knowing about sexual behavior that leads to sexual violence as evidenced by the results that there are differences in levels of knowledge showing that the majority of respondents before the socialization were highly knowledgeable, only 10 people (40%) after the socialization was carried out. there was an increase to 20 people (80%) while those with low knowledge before the socialization were carried out were 9 people (36%) after the socialization there were 2 people (8%). The conclusion was that there was an increase in high knowledge from 40% to 80%. knowledge of sexual behavior from 36% to 76%, while knowledge of the impact of sexual behavior from 40% to 76%.</em></p> <p><em>Keywords: sensitive areas; violence; sexual; young women</em></p> 2025-01-30T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2025 Abdimas Kosala : Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat https://ejurnal.stikespantikosala.ac.id/index.php/akj/article/view/384 PELATIHAN SENAM OTAK PADA LANSIA DENGAN HIPERTENSI 2025-02-06T07:50:48+00:00 Budi Kristanto budikrist18@gmail.com Warsini Warsini warsinimulyono@gmail.com Sri Aminingsih sriaminingsih830@gmail.com Diyono Diyono dionsanfizio@gmail.com Tunjung Sri Yulianti tejeyulianti@gmail.com <p>Hipertensi mencapai 30% dari seluruh populasi penduduk dewasa di Propinsi Jawa Tengah. Hipertensi merupakan masalah kesehatan utama pada lansia yang dapat meningkatkan risiko komplikasi kardiovaskular sehingga harus dikelola dengan baik agar tidak menimbulkan komplikasi. Untuk mengelola hipertensi secara non-farmakologis, senam otak menjadi salah satu intervensi yang efektif. Kegiatan pengabdian masyarakat ini dilakukan di Kelurahan Jeruksawit, Kecamatan Gondangrejo, Kabupaten Karanganyar, oleh tim dari STIKES Panti Kosala. Tujuan kegiatan adalah meningkatkan pemahaman lansia mengenai tatalaksana hipertensi dan melatih pelaksanaan senam otak. Kegiatan diawali dengan pembukaan, penjelasan teori tentang hipertensi, pengukuran tekanan darah, dan praktik senam otak. Dari 25 peserta, seluruhnya mampu memahami materi dan melaksanakan senam otak dengan baik. Hasilnya menunjukkan adanya peningkatan pengetahuan dan keterampilan peserta dalam mengelola hipertensi melalui aktivitas fisik. Faktor pendorong meliputi antusiasme peserta, dukungan tenaga kesehatan, dan fasilitas yang memadai. Faktor penghambat adalah keterbatasan fisik beberapa peserta dan waktu pelaksanaan yang terbatas. Kegiatan ini membawa perubahan positif, termasuk peningkatan kesadaran peserta terhadap pentingnya gaya hidup sehat, pengurangan kecemasan, dan peningkatan kemandirian dalam menjaga kesehatan. Kegiatan serupa diharapkan dapat dilakukan secara berkesinambungan untuk meningkatkan kualitas hidup lansia.</p> <p>Kata kunci: hipertensi; lansia; pengelolaan non-farmakologis; pengabdian masyarakat; senam otak</p> <p><em>Hypertension reaches 30% of the entire adult population in Central Java Province. Hypertension is a major health problem in the elderly which can increase the risk of cardiovascular complications so it must be managed well to avoid complications</em>. <em>To manage hypertension non-pharmacologically, brain exercises are an effective intervention. This community service activity was carried out in Jeruksawit Village, Gondangrejo District, Karanganyar Regency, by a team from STIKES Panti Kosala. The aim of the activity is to increase the elderly's understanding of hypertension management and train them in brain exercises. The activity began with an opening, explaining the theory of hypertension, measuring blood pressure, and practicing brain exercises. Of the 25 participants, all were able to understand the material and carry out brain exercises well. The results showed an increase in participants' knowledge and skills in managing hypertension through physical activity. Driving factors include participant enthusiasm, support from health workers, and adequate facilities. The inhibiting factors were the physical limitations of some participants and limited implementation time. This activity brings positive changes, including increasing participants' awareness of the importance of a healthy lifestyle, reducing anxiety, and increasing independence in maintaining health. It is hoped that similar activities can be carried out on an ongoing basis to improve the quality of life of the elderly</em>.</p> <p><em>Keywords: brain exercise, community service, elderly, hypertension, non-pharmacological management</em></p> 2025-01-30T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2025 Abdimas Kosala : Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat https://ejurnal.stikespantikosala.ac.id/index.php/akj/article/view/353 OPTIMALISASI PEMBERDAYAAN KELOMPOK SASARAN DALAM MENINGKATKAN PERILAKU SEHAT, DI DESA KAMPUNG TOYA PAKEH, KABUPATEN KLUNGKUNG 2025-02-10T04:29:19+00:00 Ni Komang Yuni Rahyani yunirahyani@yahoo.co.id I Wayan Juniarsana yunirahyani@yahoo.co.id I Ketut Suardana yunirahyani@yahoo.co.id Burhannudin Burhannudin yunirahyani@yahoo.co.id Suratiah Suratiah yunirahyani@yahoo.co.id I Wayan Ambartana yunirahyani@yahoo.co.id Ida Bagus Putra Mahendra yunirahyani@yahoo.co.id <p>Transformasi pelayanan kesehatan primer mencakup pendidikan dan promosi kesehatan untuk meningkatkan pengetahuan dan kesadaran masyarakat untuk meningkatkan derajat kesehatan. Masalah kesehatan yang diprioritaskan adalah terkait anemia dan hipertensi pada ibu hamil,. Tujuan utama pengabdian masyarakat adalah untuk memberikan layanan nyata berupa transfer pengetahuan dan sikap kelompok sasaran untuk menatalaksana anemia dan hipertensi pada kelompok ibu hamil, lansia dan remaja, di samping edukasi bagi remaja untuk menghindari perilaku berisiko terutama merokok dan perilaku seks pranikah. Metode pengabdian dilakukan melalui tahapan perencanaan, pelaksanaan dan monitoring evaluasi serta pelaporan. Kegiatan pengabdian dilaksanakan sejak Mei sampai Agustus 2024. Hasil yang diperoleh, bahwa kelompok sasaran yang dilibatkan adalah kelompok ibu hamil, ibu balita dan kader posyandu (n= 21 orang), remaja masjid (n=21 orang), serta kelompok lansia (n= 31 orang). Peran serta kelompok sasaran sangat positif, kegiatan oleh pengabdi berupa edukasi dan pelayanan kesehatan sederhana seperti pemeriksaan berat badan (BB), tinggi badan (TB), pemeriksaan lab sederhana (Hb, kolesterol, gula darah, asam urat). Pelayanan kesehatan khusus bagi kelompok lansia khusus dilaksanakan bersama-sama pemegang program Lansia dari Puskesmas Nusa Penida III yang mewilayahi Desa Kampung Toya Pakeh. Hasil pengamatan dan wawancara kepada kelompok sasaran mengakui jika kegiatan pengabdian sangat bermanfaat dan diharapkan dapat dilaksanakan secara teratur. Luaran yang dihasilkan berupa media edukasi (video, buku saku, poster, lembar balik), video kegiatan pengabdian, diseminasi kegiatan pada media massa koran Fajar Bali, HKI serta MoU.</p> <p>Kata kunci: anemia; hipertensi; perilaku berisiko; promosi Kesehatan; transformasi layanan kesehatan primer</p> <p><em>Transforming primary health services includes education and health promotion to increase public knowledge and awareness to improve health status. Priority health problems are related to anemia and hypertension in pregnant women, teenagers and the elderly, in addition to risky behavior. The main objective of community service is to provide real services in the form of transferring knowledge and attitudes to target groups to manage anemia and hypertension in pregnant women, the elderly and teenagers, in addition to education for teenagers to avoid risky behavior, especially smoking and premarital sexual behavior. The service method is carried out through the stages of planning, implementation and monitoring, evaluation and reporting. Service activities were carried out from May to August 2024. The results obtained showed that the target groups involved were pregnant women, toddler mothers and posyandu cadres (n= 21 people), mosque teenagers (n= 21 people), and the elderly group (n= 31 people). The participation of the target group is very positive, activities by service providers include education and simple health services such as checking body weight (BW), height, simple laboratorium tests (Hb, cholesterol, blood sugar, uric acid). Special health services for the elderly group are carried out together with the elderly program holders from the Nusa Penida III Community Health Center which is in the Kampung Toya Pakeh Village area. The results of observations and interviews with the target group acknowledged that service activities are very useful and are expected to be carried out regularly. The output produced is in the form of educational media (videos, pocket books, posters, flip sheets), videos of service activities, dissemination of activities in the mass media of the Fajar Bali newspaper, property right sertificate and an MoU.</em></p> <p><em>Keywords: anaemia; hypertension; primary health care transformation; risky behaviour</em></p> 2025-01-30T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2025 Abdimas Kosala : Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat https://ejurnal.stikespantikosala.ac.id/index.php/akj/article/view/365 PEMANFAATAN TERAPI AKUPRESURE DAN AROMATERAPI LAVENDER BAGI LANSIA DENGAN INSOMNIA 2025-01-13T07:44:36+00:00 Listina Ade Widya Ningtyas listinaade23@gmail.com Ni Made Widhi Gunapria Darmapatni ade.widya23@gmail.com Ni Wayan Armini ade.widya23@gmail.com <p>Insomnia saat ini menjadi masalah yang banyak dikeluhkan oleh lansia. Kondisi ini terjadi dimana seseorang mengalami gangguan saat tidur, mulai dari fase awal sulit memejamkan mata sampai pada tidur mudah terbangun dan bangun tidur badan terasa nyeri. Berbagai penyakit tidak menular yang bersifat kronis dianggap menjadi salah satu penyebab kondisi tersebut seperti Hipertensi, Diabetes Mellitus dan kasus gangguan kardiovaskuler lainnya. Upaya kesehatan dilakukan untuk menekan angka kejadian dan mengatasi keluhan yang sering dirasakan, salah satunya dengan terapi akupresure dan aromaterapi yang terus dikembangkan di tengah masyarakat saat ini. Tujuan pemanfaatan kedua intervensi tersebut untuk meningkatkan kualitas hidup pasien yang mengalami Insomnia, sehingga tidak lagi mengkonsumsi obat atau datang ke fasilitas pelayanan kesehatan untuk keluhan yang muncul. Biaya pengobatan dapat ditekan karena pasien bisa mengatasi keluhan yang muncul dengan terapi akupresure dan aromaterapi secara mandiri. Kegiatan dilaksanakan di UPTD Puskesmas 1 Dinas Kesehatan Denpasar Timur pada bulan Agustus 2024. Hasil kegiatan mitra sasaran lansia dapat mengatasi keluhan Insomnia melalui terapi akupresure dan aromaterapi. Sedangkan bagi tenaga kesehatan yang mendapingi dapat menambahkan informasi mengenai pemanfaatan intervensi tersebut pada lansia. Setelah melakukan teknik akupresure lansia merasakan tidur lebih berkualitas, nyeri otot berkurang dibeberapa bagian tubuh, dan tubuh terasa segar saat bangun tidur.</p> <p>Kata kunci: insomnia, lansia, akupresure, aromaterapi lavender</p> <p><em>Insomnia is currently a problem that many elderly people complain about. This condition occurs where a person experiences disturbances during sleep, starting from the initial phase of difficulty closing the eyes to falling asleep easily waking up and waking up feeling pain. Various non-communicable diseases that are chronic are considered to be one of the causes of these conditions such as Hypertension, Diabetes Mellitus and other cases of cardiovascular disorders. Health efforts are made to reduce the incidence rate and overcome complaints that are often felt, one of which is acupressure therapy and aromatherapy that continue to be developed in today's society. The purpose of using the two interventions is to improve the quality of life of patients who experience insomnia, so that they no longer consume medication or come to health care facilities for complaints that arise. </em><em>Medical costs can be reduced because patients can overcome complaints that arise with acupressure therapy and aromatherapy independently. The activity was carried out at the UPTD Puskesmas 1 of the East Denpasar Health Office in August 2024. The results of the activities of the elderly target partners can overcome Insomnia complaints through acupressure therapy and aromatherapy. Meanwhile, health workers who attend can add information about the use of the intervention in the elderly. After doing the acupressure technique, the elderly feel better quality sleep, muscle pain is reduced in some parts of the body, and the body feels refreshed when waking up.</em></p> <p><em>Keywords: insomnia, elderly, acupresure, lavender aromatherapy</em></p> 2025-01-30T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2025 Abdimas Kosala : Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat https://ejurnal.stikespantikosala.ac.id/index.php/akj/article/view/385 EDUKASI GIZI PADA REMAJA UNTUK MENCEGAH STUNTING 2025-02-08T04:28:50+00:00 Ditya Yankusuma Setiani alloysmaria@yahoo.co.id Ratna Indriati ratnaindriati24@gmail.com <p>Stunting merupakan permasalahan gizi kronis yang berdampak pada pertumbuhan dan perkembangan remaja, terutama di Indonesia. Remaja memiliki peran penting dalam memutus rantai stunting, baik sebagai calon orang tua maupun sebagai agen perubahan di lingkungan sekitarnya. Berdasarkan data survei Status Gizi Nasional (SSGI) tahun 2022, prevalensi stunting di Indonesia 21,6%. Jumlah ini menurun dibandingkan tahun 2021 yaitu 24,4%. Angka 21,6% masih tinggi, dimana target prevalensi stunting di tahun 2024 sebesar 14% dan standar WHO dibawah 20% (Kemenkes RI, 2023). Edukasi gizi pada remaja menjadi strategi krusial untuk memutus rantai stunting, oleh karena itu sangat penting dilakukan edukasi pada remaja guna mencegah stunting dimasa yang akan datang. Pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan remaja tentang gizi seimbang dan pencegahan stunting melalui edukasi gizi di SMAN Ceper, Klaten. Metode yang digunakan dalam kegiatan ini adalah penyuluhan interaktif yang melibatkan 45 responden dari kalangan siswa. Metode yang digunakan dalam kegiatan pengabdian masyarakat adalah ceramah dan tanya jawab. Metode tanya jawab bertujuan untuk memberikan kesempatan kepada peserta edukasi jika masih terdapat hal-hal yang belum dimengerti tentang materi yang disampaikan. Hasil dari pengabdian masyarakat ini sangat efektif meningkatkan pengetahuan remaja tentang gizi seimbang untuk mencegah stunting dibuktikan dengan hasil <em>paired t-test</em> terdapat perbedaan rata-rata tingkat pengetahuan awal peserta sebesar 52,89 dan setelah diberikan penyuluhan meningkat menjadi 78. Kegiatan pengabdian masyarakat pada remaja SMAN Ceper Klaten telah dilaksanakan dengan baik serta dapat meningkatkan pengetahuan peserta tentang pentingnya gizi dan pencegahan stunting sejak masa remaja.</p> <p>Kata kunci: edukasi gizi, pencegahan, remaja, stunting</p> <p><em>Stunting is a chronic nutritional problem that has an impact on the growth and development of adolescents, especially in Indonesia. Teenagers have an important role in breaking the chain of stunting, both as prospective parents and as agents of change in the surrounding environment. Based on data from the National Nutrition Status Survey (SSGI) in 2022, the prevalence of stunting in Indonesia is 21.6%. This number decreased compared to 2021, namely 24.4%. The figure of 21.6% is still high, where the target for stunting prevalence in 2024 is 14% and the WHO standard is below 20% (Ministry of Health of the Republic of Indonesia, 2023). Nutrition education for teenagers is a crucial strategy to break the chain of stunting, therefore it is very important to educate teenagers to prevent stunting in the future. This community service aims to increase teenagers' knowledge about balanced nutrition and preventing stunting through nutrition education at SMAN Ceper, Klaten. The method used in this activity was interactive counseling involving 45 respondents from among students. The methods used in community service activities are lectures and questions and answers. The question and answer method aims to provide opportunities for educational participants if there are still things they do not understand about the material presented. The results of this community service are very effective in increasing teenagers' knowledge about balanced nutrition to prevent stunting, proven by the results of the paired t-test, there is a difference in the average level of participants' initial knowledge of 52.89 and after being given counseling it increases to 78. Community service activities for teenagers at SMAN Ceper Klaten have been carried out well and can increase participants' knowledge about the importance of nutrition and preventing stunting since adolescence.</em></p> <p><em>Keywords: adolescents, nutrition education, prevention, stunting</em></p> 2025-01-30T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2025 Abdimas Kosala : Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat https://ejurnal.stikespantikosala.ac.id/index.php/akj/article/view/375 UPAYA MENINGKATKAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF MELALUI BIMBINGAN DAN LATIHAN AKUPRESUR PADA IBU HAMIL 2025-01-13T07:58:27+00:00 Made Widhi Gunapria Darmapatni madedarmapatni82@gmail.com Ni Gusti Kompiang Sriasih madedarmapatni82@gmail.com Asep Arifin Senjaya madedarmapatni82@gmail.com <p>Air Susu Ibu merupakan makanan penting bagi bayi. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi keberhasilan seorang ibu menyusui, secara internal maupun eksternal. keberhasilan menyusui seorang ibu perlu dukungan dari berbagai pihak, yaitu dari suami, keluarga, teman, masyarakat dan pemerintah. Untuk meningkatkan pemahaman tentang ASI Eksklusif, ibu hamil diberikan buku saku tentang akupresur pada ibu hamil dalam pemberian ASI Eksklusif untuk meningkatkan pemahaman dan keterampilan. Adapun Tujuan pengabdian masyarakat ini adalah mengetahui Perbedaan Pengetahuan dan Keterampilan Ibu Hamil Sebelum dan Setelah Mendapatkan Bimbingan dan Latihan Akupresur Terkait Pemberian ASI Eksklusif. Lokasi Pengabdian Masyarakat Kelas Hamil di wilayah UPTD. Puskesmas Blahbatuh 1 Gianyar Bali, pada bulan Maret-September 2024. Pencapaian <em>positif rank</em> terbanyak yaitu 34 orang dengan rata rata <em>rank </em>21.10. Terdapat perbedaan pengetahuan sebelum dan sesudah edukasi secara bermakna (<em>p </em>0,000). Pencapaian positif rank terbanyak yaitu 39 orang dengan rata rata <em>rank </em>20.97. Terdapat perbedaan keterampilan sebelum dan sesudah edukasi secara bermakna (<em>p </em>0,000). Analisis juga menunjukkan perbedaan pengetahuan dan keterampilan yang signifikan sebelum dan sesudah edukasi <em>p</em> 0,000. Hal ini menunjukkan bahwa bimbingan dan latihan akupresur, efektif meningkatkan pengetahuan dan keterampilan sasaran. Kesimpulan terdapat perbedaaan yang signifikan pengetahuan ibu hamil sebelum dan sesudah Mendapatkan Bimbingan dan Latihan Akupresur dalam Pemberian ASI Eksklusif.</p> <p>Kata kunci: akupresur; asi eksklusif; ibu hamil</p> <p><em>Mother's milk is an important food for babies. There are several factors that influence the success of a breastfeeding mother, internally and externally. A mother's success in breastfeeding requires support from various parties, namely from her husband, family, friends, community and government. To increase understanding about exclusive breastfeeding, pregnant women are given a pocket book about acupressure for pregnant women during exclusive breastfeeding to improve understanding and skills. The aim of this community service is to find out the differences in knowledge and skills of pregnant women before and after pregnancy Guidance and Acupressure Exercises Regarding Exclusive Breastfeeding. Location of Pregnant Class Community Service in the primary health care Blahbatuh 1 Gianyar Bali Health Center, in March-September 2024. Achievements positive rank largest number is 34 people on average rank 21.10. There is a significant difference in knowledge before and after education (p 0.000). The highest number of positive rank achievers was 39 people on average rank 20.97. There are significant differences in attitudes before and after education (p 0.000). The analysis also shows significant differences in knowledge and skills before and after education p 0,000. This shows that acupressure guidance and training is effective in increasing target knowledge and skills. Conclusion: There is a significant difference in the knowledge of pregnant women before and after receiving guidance and acupressure training in exclusive breastfeeding.</em></p> <p><em>Keywords: acupressure; exclusive breastfeeding; pregnant women</em></p> 2025-01-31T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2025 Abdimas Kosala : Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat https://ejurnal.stikespantikosala.ac.id/index.php/akj/article/view/376 PENDAMPINGAN KADER POSYANDU DALAM MENINGKATKAN PENGETAHUAN KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA 2025-01-13T08:00:09+00:00 Ni Luh Putu Sri Erawati erawatiputu193@gmail.com Gusti Ayu Eka Utarini erawatiputu193@gmail.com Listina Ade Widya Ningtyas erawatiputu193@gmail.com Gusti Ayu Tirtawati erawatiputu193@gmail.com <p>Permasalahan kesehatan reproduksi remaja di Indonesia semakin kompleks yang harus ditangani secara komprehensif dan terintegrasi dengan melibatkan unsur dari lintas program dan lintas sektor yang terkait. Salah satu upaya pemerintah untuk mencegah dan menangani masalah tersebut melalui kegiatan Posyandu remaja. Kegiatan Posyandu remaja melibatkan petugas kesehatan dan masyarakat. Dalam kegiatan Posyandu remaja, proses pembelajaran dapat dilaksanakan dengan menggunakan tutor teman sebaya. Kelurahan Serangan belum melaksanakan kegiatan Posyandu remaja, walaupun sudah dilaksanakan pelatihan kader kesehatan remaja oleh pihak UPTD Puskesmas III Dinas Kesehatan Kecamatan Denpasar Selatan. Hasil studi pendahuluan yang dilakukan di Puskesmas Pembantu Serangan diperoleh data sebanyak 16% dari 25 orang ibu hamil berusia kurang dari 19 tahun. Tujuan pengabdian kepada masyarakat ini untuk meningkatkan pengetahuan dan partisipasi remaja dalam meningkatkan kesehatan reproduksi remaja. Kegiatan ini dilaksanakan di Kelurahan Serangan pada bulan April - Oktober 2024. Sasaran kegiatan ini yaitu kader Posyandu remaja sebanyak 49 orang. Kegiatan ini telah berhasil meningkatkan nilai rata-rata pengetahuan Kader Posyandu Remaja tentang Kesehatan Reproduksi Remaja sebelum dan setelah diberikan pendampingan, walaupun belum semua sasaran memahami tentang Kesehatan Reproduksi Remaja. Setelah kegiatan pengabdian ini, kader remaja di Keluarahan Serangan diharapkan tetap memberikan informasi tentang kesehatan reproduksi remaja kepada remaja di lingkungan sekitarnya dan melaksanakan kegiatan Posyandu remaja secara rutin setiap bulan.</p> <p>Kata kunci: kader; kesehatan reproduksi; Posyandu; remaja</p> <p><em>Adolescent reproductive health problems in Indonesia are increasingly complex and must be managed comprehensively and integratedly by involving elements from across related programs and sectors. One of the government's efforts to prevent and deal with this problem is through youth Posyandu activities. These activities involve healthcare workers and the community. Peer tutor-based learning can be implemented during Posyandu Remaja activities. In Serangan Village, adolescent health post activities have not yet been conducted, despite the training of adolescent health cadres by the South Denpasar District Health Center </em>(UPTD Puskesmas III Denpasar Selatan<em>). Preliminary studies conducted at the Serangan Sub-Health Center revealed that 16% of 25 pregnant women were under 19 years old. The aim of this community service initiative is to increase adolescents' knowledge and participation in improving their reproductive health. The activities were carried out in Serangan Village from April to October 2024, targeting 49 adolescent health cadres. This initiative successfully improved the average knowledge score of the cadres on adolescent reproductive health before and after the guidance sessions, although not all participants fully understood the topic. Following this community service activity, adolescent cadres in Serangan Village are expected to continue disseminating information about adolescent reproductive health to their peers and conduct regular monthly </em>Posyandu Remaja<em> activities.</em></p> <p><em>Keywords: adolescents; cadre; integrated health post; reproductive health</em></p> 2025-01-31T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2025 Abdimas Kosala : Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat https://ejurnal.stikespantikosala.ac.id/index.php/akj/article/view/383 EDUKASI PENGELOLAAN LIMBAH ORGANIK DALAM MENCEGAH PENYAKIT BERBASIS LINGKUNGAN 2025-02-05T03:26:53+00:00 Rizki Aqsyari rizkiaqsyarid@gmail.com Budi Santoso rizkiaqsyarid@gmail.com Yovita Prabawati rizkiaqsyarid@gmail.com <p>Limbah organik yang membusuk dapat menjadi tempat berkembang biaknya vektor penyakit, sehingga berisiko meningkatkan angka kejadian penyakit menular. Kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk memberikan edukasi mengenai pengelolaan limbah organik dalam upaya mencegah penyakit berbasis lingkungan. Metode yang digunakan dalam kegiatan ini adalah ceramah dan tanya jawab. Pengabdian masyarakat dilaksanakan pada 14 November 2024 dan diikuti oleh 33 peserta dari SMA Negeri 2 Sukoharjo. Kegiatan berlangsung sesuai dengan waktu yang direncanakan, dengan pemaparan materi mengenai pengelolaan limbah organik. Program edukasi yang disampaikan mencakup jenis-jenis limbah organik, dampaknya terhadap kesehatan, serta cara-cara pengelolaannya. Berdasarkan hasil evaluasi, terjadi peningkatan pengetahuan peserta, yang ditunjukkan oleh hasil post-test yang meningkat dari 59,09% menjadi 73,93%. Dengan demikian, kegiatan pengabdian masyarakat yang dilaksanakan di SMA Negeri 2 Sukoharjo telah berjalan sesuai dengan tujuan dan harapan serta memberikan dampak positif bagi peserta dalam meningkatkan pemahaman mengenai manfaat pengelolaan.</p> <p>Kata kunci: edukasi; limbah organik; lingkungan; siswa</p> <p><em>Decaying organic waste can serve as a breeding ground for disease vectors, thereby increasing the incidence of infectious diseases. This community service activity aims to provide education on organic waste management as an effort to prevent environmentally-based diseases. The method used in this activity is lectures and question-and-answer sessions. The community service was conducted on November 14, 2024, and was attended by 33 participants from SMA Negeri 2 Sukoharjo. The activity proceeded as scheduled, featuring the presentation of materials on organic waste management. The educational program covered the types of organic waste, its impact on health, and management methods. Based on the evaluation results, there was an increase in participants' knowledge, as indicated by the post-test scores, which improved from 59.09% to 73.93%. Thus, the community service activity conducted at SMA Negeri 2 Sukoharjo was successfully carried out according to its objectives and expectations, providing a positive impact on participants by enhancing their understanding of the benefits of organic waste management in preventing environmentally-based diseases.</em></p> <p><em>Keywords: education; organic waste; environment; students</em></p> 2025-02-22T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2025 Abdimas Kosala : Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat https://ejurnal.stikespantikosala.ac.id/index.php/akj/article/view/382 OPTIMALISASI PEMANFAATAN PELAYANAN KESEHATAN DI ERA DIGITAL PADA KELOMPOK REMAJA 2025-02-05T04:37:08+00:00 Hendra Dwi Kurniawan hendradeeka@gmail.com Anastasia Lina Dwi Nursanti hendradeeka@gmail.com Muljadi Hartono hendradeeka@gmail.com <p>Kemajuan perkembangan teknologi informasi di era digitalilasi saat ini berdampak pada bidang kesehatan. Dampak tersebut tentunya membuat adanya perubahan dalam pelayanan kesehatan yang ada. Di era digital saat ini banyak bentuk layanan kesehatan yang ada di fasilitas pelayanan kesehatan. Akan tetapi masih banyak masyarakat yang belum mengatahui serta memanfaatkan layayanan kesehatan tersebut secara optimal. Salah satu bentuk upaya yang dapat dilakukan untuk mengoptimalkan pemanfaatan layanan kesehatan di era digital yaitu dengan cara memberikan edukasi tentang pemanfaatan layanan kesehatan di masyarakat. Remaja merupakan kelompok masyarakat yang dapat menjadi perantara dalam mengoptimalkan pemanfaatan layanan tersebut. Kelompok remaja juga dapat dengan mudah menerima adanya perkembangan teknologi informasi yang ada saat ini. Oleh karena itu, perlu adanya kegiatan sosialisasi dan edukasi kepada kelompok remaja tentang optimalisasi pemanfaatan pelayanan kesehatan diera digital pada saat ini, sehingga remaja dapat menjadi perantara suksesnya transisi perubahan bentuk pelayanan kesehatan yang ada. Kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk memberikan wawasan dan meningkatkan pengetahuan remaja dalam optimalisasi pemanfaatan layanan kesehatan di era digital. Hasil evaluasi kegiatan ini menyatakan bahwa 32 remaja (88,9%) telah memahami tentang pemanfaatan layanan kesehatan di era digital. Kesimpulan dari kegiatan edukasi yang telah dilakukan yaitu tingkat pengetahuan remaja tentang pemanfaatan layanan kesehatan di era digital meningkat.</p> <p>Kata kunci: era digital; pelayanan kesehatan; remaja</p> <p><em>The advancement of information technology in the digital era has had an impact on the healthcare sector. This impact has inevitably led to changes in healthcare services. In today's digital era, various healthcare services are available in healthcare facilities. However, many people are still unaware of these services and do not utilize them optimally. One of the efforts to optimize the utilization of healthcare services in the digital era is by providing education to the community about their benefits. Adolescents represent a group in society that can serve as intermediaries in maximizing the use of these services. Additionally, adolescents are more adaptable to the rapid development of information technology. Therefore, socialization and educational activities for adolescents regarding the optimization of healthcare services in the digital era are necessary. This will enable them to act as key facilitators in the transition and transformation of healthcare services. This community service activity aims to provide insights and enhance adolescents' knowledge about optimizing healthcare services in the digital era. The evaluation results of this activity indicate that 32 adolescents (88.9%) have gained an understanding of utilizing healthcare services in the digital era. In conclusion, the educational program has successfully increased adolescents' knowledge about the utilization of healthcare services in the digital era.</em></p> <p><em>Keywords:</em> <em>digital era; health services; teenager</em></p> 2025-02-28T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2025 Abdimas Kosala : Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat https://ejurnal.stikespantikosala.ac.id/index.php/akj/article/view/374 PEMBERDAYAAN DAN PENDAMPINGAN KADER KESEHATAN DALAM UPAYA PENCEGAHAN BALITA STUNTING DI DESA LES TEJAKULA BULELENG BALI 2025-01-13T07:46:27+00:00 Ni Gusti Kompiang Sriasih sriasihkespro1@gmail.com Asep Arifin Senjaya sriasihkespro1@gmail.com Ni Ketut Ratmini sriasihkespro1@gmail.com I Made Mertha sriasihkespro1@gmail.com A.A. Nanak Antarini sriasihkespro1@gmail.com I Komang Agusjaya Mataram sriasihkespro1@gmail.com Luh Ade Wilan Krisna sriasihkespro1@gmail.com <p>Stunting dapat menyebabkan berbagai masalah jangka pendek maupun jangka panjang. Salah satu strategi penanganannya yaitu memanfaatkan posyandu sebagai upaya kesehatan bersumberdaya masyarakat dalam pelayanan yang berfokus pada ibu hamil dan balita. Hasil studi di Desa Les 12% dari 67 kepala keluarga sasaran balita memiliki risiko stunting, 88% dari 67 kepala keluarga sasaran ibu balita memiliki pengetahuan kurang tentang stunting. Tujuan pengabdian masyarakat untuk meningkatkan pengetahuan, sikap dan keterampilan kader dalam memberikan layanan kepada masyarakat melalui Pemberdayaan dan Pendampingan Kader Kesehatan dalam Upaya Pencegahan Balita Stunting. Metode: Pengabdian dilaksanakan bulan April-November 2024. Jumlah kader 45 orang. Kegiatan diawali dengan pengisian daftar hadir, pembukaan, pemberian <em>informed concent</em>, pengisian <em>pretest,</em> pemaparan materi, simulasi, dan diskusi. Setelah pemaparan materi, tim pengabdi melakukan simulasi pengukuran berat badan dan tinggi badan anak serta penatalaksanaan pencegahan stunting, selanjutnya dilakukan evaluasi kegiatan. Hasil pengabdian masyarakat: sebagian besar kader kategori usia muda berumur 23-44 tahun (86,7%) dan 13,3% paruh baya berumur &gt; 44-52 tahun. Kader perempuan 95,6% dan 4,4 % laki-laki. Seluruh kader bekerja, hampir setengahnya berkebun (44,4%). Semua kader berpendidikan menengah (SMA 100%). Hasil <em>pretest</em> <em>mean</em> pengetahuan 14,33, sikap 1,8 dan keterampilan 7,69. Hasil<em> posttest</em> <em>mean</em> pengetahuan 20,00, sikap 4,00 dan keterampilan 10,00. Kesimpulan bahwa pengetahuan, sikap dan keterampilan kader meningkat setelah pemberdayaan dan pendampingan kader tentang upaya pencegahan Balita stunting menggunakan media <em>booklet</em> di Desa Les Tejakula Buleleng Bali.</p> <p>Kata kunci: balita; kader; pemberdayaan; pendampingan; pencegahan; stunting</p> <p><em>Stunting can cause various short-term and long-term problems. One of the handling strategies is to utilize Posyandu as a community-based health effort in services that focus on pregnant women and toddlers. The results of the study in Les Village were that 12% of the 67 heads of families targeted by toddlers were at risk of stunting, 88% of the 67 heads of families targeted by mothers of toddlers had less knowledge about stunting. The aim of community service is to improve the knowledge, attitudes and skills of cadres in providing services to the community through Empowering and Mentoring Health Cadres in Efforts to Prevent Stunting in Toddlers. The service will be carried out in April-November 2024. The number of cadres is 45 people. The activity begins with filling in the attendance list, opening, giving informed consent, completing the pretest, presenting material, simulations and discussions. After presenting the material, the service team carried out a simulation of measuring the child's weight and height as well as managing stunting prevention, then carried out an evaluation of the activities. Community service results: most of the cadres in the young age category were aged 23-44 years (86.7%) and 13.3% of middle-aged aged &gt; 44-52 years. 95.6% female cadres and 4.4% male. All cadres work, almost half of them garden (44.4%). All cadres have secondary education (100% high school). The pretest results mean knowledge 14.33, attitude 1.8 and skills 7.69. Posttest results mean knowledge 20.00, attitude 4.00 and skills 10.00. The conclusion is that the knowledge, attitudes and skills of cadres increased after empowering and mentoring cadres regarding efforts to prevent toddler stunting using booklet media in Les Tejakula Village, Buleleng, Bali.</em></p> <p><em>Keywords: cadre; empowering; mentoring; prevention; stunting; todler</em></p> 2025-02-28T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2025 Abdimas Kosala : Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat